ilustrasi (Unsplash.com/Clarke Sanders)
Prancis telah memiliki aturan larangan mengumpulkan data resmi tentang ras. Berdasarkan prinsip tersebut, Prancis tidak membedakan warga berdasarkan kelompok etnis sehingga sulit untuk mengukur diskriminasi rambut berdasar ras.
Dilansir Associated Press, namun para pendukung RUU berharap dapat menjawab perjuangan masyarakat kulit hitam Prancis untuk mendapatkan rambut alami mereka.
Aude Livoreil-Djampou, seorang penata rambut memandang RUU tersebut berkaitan dengan hal yang lebih mendalam.
"Ini bukan hanya masalah rambut. Ini akan memberi kekuatan kepada masyarakat untuk bisa menjawab, ketika diminta meluruskan rambut, mereka bisa mengatakan: 'Tidak, ini tidak sah, Anda tidak bisa mengharapkan itu dari saya, itu tidak ada hubungannya dengan kompetensi profesional saya,'" katanya.
Vallois, salah satu pelanggan, berharap putrinya yang berusia 5 tahun akan hidup di masa depan yang tidak terstigmatisasi berdasar rambut.
"Ketika saya masih muda, saya ingat menyesali kurangnya salon dan bahkan produk rambut (untuk rambut keriting), sayangnya, ada suatu masa ketika kita harus menggunakan produk yang dirancang untuk rambut Eropa dan tidak disesuaikan dengan rambut kita. Saya senang, hari ini, segalanya lebih mudah diakses dan ada perubahan," katanya.