Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Moldova (unsplash.com/thecyclichedgehog)

Jakarta, IDN Times - Moldova menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) pada Minggu (5/11/2023). Perdana Menteri Moldova, Doran Recean telah resmi melarang partai pro-Rusia, Partai Chance, untuk ikut serta dalam pemilihan kepada daerah.

Partai tersebut dituding menerima uang dalam rangka melancarkan politik uang dari Rusia agar dapat terpilih. 

Sehari sebelumnya, Presiden Maia Sandu menuding Rusia telah menggelontorkan uang sebesar 5 juta dolar AS (Rp78,8 miliar) ke partai pro-Rusia di Moldova dalam 2 bulan. Ia juga menuduh Rusia ingin membeli suara rakyat Moldova agar memilih calon kepala daerah pro-Moskow. 

1. Calon dari Partai Chance dilarang ikut pilkada

Recean mengatakan bahwa Komisi Situasi Darurat (CSE) telah memutuskan melarang kandidat kepala daerah dari Partai Chance ikut serta dalam pilkada serentak yang digelar pada Minggu. 

"Keputusan ini dibuat hanya 2 hari sebelum digurlikannya pemilihan kepada daerah karena masalah keamanan negara dan perang hybrid yang dilancarkan Rusia kepada Moldova," ungkap Recean kepada jurnalis pada Jumat (3/11/2023), dikutip RFE/RL.

"Otoritas elektoral sudah diberitahu untuk tidak memasukkan nama-nama kandidat dari Partai Chance karena sudah ada keputusan ini. Nantinya, kata pengunduran diri akan disematkan pada nama partai tersebut di kertas," tambahnya. 

Kebijakan ini dapat diputuskan di tengah perang Rusia-Ukraina dan melewati mekanisme yang seharusnya. Masih belum diketahui secara pasti, apakah keputusan dari CSE ini dapat ditolak atau tidak. 

2. Recean menyebut Rusia ingin menghancurkan Moldova

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di