Jakarta, IDN Times - Petugas medis di rumah sakit di kota Kavumu, Kongo timur, mengatakan bahwa mereka menghadapi kekurangan obat-obatan dan ruang untuk menampung pasien mpox. Sedikitnya 900 pasien dengan gejala penyakit tersebut telah dirawat di sana selama tiga bulan terakhir.
Kongo, yang merupakan pusat wabah mpox, telah melaporkan lebih dari 19 ribu kasus dugaan infeksi virus tersebut dan 655 kematian sejak awal tahun ini. Penyebarannya yang begitu cepat di Afrika mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah ini sebagai darurat kesehatan global bulan lalu.
“Kami kehabisan obat setiap hari. Ada banyak tantangan yang kami coba atasi dengan sumber daya lokal kami,” kata kepala dokter, Musole Mulamba Muva, seraya menambahkan bahwa sumbangan dari organisasi internasional menyusut dengan cepat.
Pekan lalu, terdapat 135 pasien di bangsal mpox yang berdesakan di tiga tenda plastik besar yang dipasang di tanah lembab tanpa alas lantai.