Logo Gazprom di St Petersburg, Rusia. (instagram.com/stiripesurse)
Sejak akhir 2021, Rusia telah mengancam untuk memutus suplai gas alam ke Moldova lantaran gagal menyetujui kontrak gas alam, yang sebenarnya telah berakhir sejak September lalu.
Pada Oktober lalu, Moldova sudah mengumumkan keadaan darurat dan mulai membeli gas alam dari negara lain. Akan tetapi, negara Eropa Timur itu akhirnya menyetujui kontrak pengadaan gas alam dengan Gazprom selama lima tahun ke depan.
Namun, Spinu mengatakan bahwa harga gas alam dari Rusia telah melambung dari awalnya 550 dolar AS (Rp7,8 juta) per 1.000 kubik meter pada Desember menjadi 647 dolar AS (Rp9,2 juta) di bulan Januari. Kenaikan itu mengakibatkan sulitnya Moldova untuk memenuhi pasokan gas alam.
Kendati demikian, beberapa pengamat mengatakan jika Rusia tengah menggunakan energi sebagai cara untuk menghukum Moldova lantaran memilih Maia Shandu sebagai presiden. Bahkan, Rusia telah dikritik lantaran diduga mematok harga sesuai dengan aliansi politiknya, dikutip dari RFE/RL.