Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tentara (unsplash.com/Filip Andrejevic)

Jakarta, IDN Times - ECOWAS (Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat) memerintahkan aktivasi dan pengerahan terhadap pasukannya pada Kamis (10/8/2023). Hal itu diumumkan setelah blok Afrika Barat itu memberi ultimatum pekan lalu terhadap junta Niger soal intervensi militer.

Dalam pertemuan di Abuja, Nigeria, Presiden Komisi ECOWAS Omar Alieu Touray mengatakan, pengerahan dilakukan untuk memulihkan tatanan konstitusional di Niger. 

Tidak jelas hal apa saja yang diperlukan untuk pengerahan dan aktivasi pasukan ECOWAS. Tetapi, blok ekonomi berjumlah 15 negara itu tetap memprioritaskan diplomasi dan pendekatan damai untuk memulihkan stabilitas di Niger.

1. Ancaman ECOWAS jika anggotanya halangi penyelesaian krisis Niger

Pasukan pengaman presiden menggulingkan pemimpin Niger Mohamed Bazoum pada akhir Juli. Beberapa hari kemudian, ECOWAS menjatuhkan sanksi dan mengancam bakal mengerahkan pasukan jika junta enggan membatalkan kudeta dalam seminggu, dilansir CNN. 

Kemudian, tenggat waktu berakhir pada 6 Agustus dan tidak ada perubahan dalam memulihkan Niger. ECOWAS sedari awal mengincar solusi diplomatik dan hanya akan mengirim pasukan sebagai upaya terakhir.

Terkait pertemuan di Abuja, Touray menyebut akan ada konsekuensi bagi anggota ECOWAS yang menghalangi penyelesaian krisis Niger secara langsung maupun tidak langsung.

Secara terpisah, Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara mengatakan, semua anggota ECOWAS telah mencoba berdialog dengan junta Niger. Tetapi, mereka diberitahu junta bahwa Bazoum akan ditahan sebagai sandera.

“Kita tidak bisa membiarkan ini berlanjut, kita harus bertindak,” ujar Ouattara.

2. Pantai Gading siap bekingi operasi militer ECOWAS

Editorial Team

Tonton lebih seru di