Ilustrasi bendera Kenya. (Pixabay.com/jorono)
Pihak yang saling bertikai di Tigray ini sepakat untuk berhenti bertempur pada 2 November. Saat ini pembahasan damai sedang berlanjut di Kenya. Salah satu masalah krusial yang dibahasa adalah pelucutan senjata pasukan TPLF.
Kesepakatan damai yang telah terjalin mengizinkan pasukan Ethiopia memasuki ibu kota Tigray, Mekele, dan menguasai perbatasan, bandara, dan jalan raya di wilayah itu.
Meski saat ini gencatan senjata resmi sudah terjadi, tapi sambungan telepon dan internet di Tigray masih terputus dan jurnalis asing serta peneliti hak asasi manusia masih dilarang berkunjung, yang mempersulit upaya untuk memverifikasi laporan di Tigray. Kesepakatan damai telah menyerukan mekanisme pemantauan, tetapi masih belum lengkap.
Getechow Reda, negosiator utama Tigray, beberapa hari setelah kesepakatan damai dicapai mengatakan semua yang mereka lakukan adalah untuk memastikan kepentingan rakyat Tigray.
“Perdamaian adalah apa yang dibutuhkan rakyat kita lebih dari apapun. Apakah kami akan memenuhi janji kami dengan cara yang memuaskan orang-orang kami, waktu akan memberi tahu. Jika perjanjian damai dapat memastikan kelangsungan hidup kita, mengapa tidak mencobanya?” katanya.