Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Asap mengepul keluar setelah warga Turki menembaki kota Ral al Ain, Suriah, seperti yang terlihat dari kota perbatasan Turki Ceylanpinar, di provinsi Sanliurfa, Turki, pada 16 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Murad Sezer

Jakarta, IDN Times — Sebanyak tiga pasukan Kurdi tewas akibat serangan udara yang dilancarkan Turki di Suriah pada Kamis (24/11/2022) waktu setempat. Serangan pesawat udara itu juga menewaskan 18 warga sipil yang ada di kamp penampungan Kurdi.

Melansir Washington Post, Pasukan Demokrat Suriah menyebut ada sekitar 100 serangan udara, pesawat tanpa awak, dan artileri di kota-kota Suriah Timur selama empat hari terakhir.

1. Turki mulai invasi area yang diisi Kurdi

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Turki sebelumnya telah melancarkan invasi di daerah yang ditempati oleh Pasukan Demokrat Suriah (SDF). Ankara menganggap SDF yang didominasi oleh kelompok Kurdi Suriah sebagai ancaman keamanan nasional.

Pasukan Turki terakhir menginvasi pada 2019 lalu, dan dimulai kembali baru-baru ini.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengancam akan mengulagi serangan udara tersebut sebagai serangan balasan atas ledakan di Istanbul yang dituduhkan akibat serangan SDF.

“Kami memiliki hak untuk menjaga diri kami sendiri,” kata Erdogan dalam pidatonya di Ankara.

2. SDF bantah sebabkan serangan Istanbul

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

SDF dan organisasi Kurdi lainnya telah membantah bertanggung jawab atas serangan ke Istanbul. Pasukan SDF justru mengatakan kelompok Kurdi memiliki hak atas tanah 106.189 kilometer persegi di seluruh Irak dan Suriah.

Pernyataan ini juga telah didukung oleh Amerika Serikat (AS). Washington telah mengirimkan bantuan dan mitra untuk bekerja sama ‘merebut’ tanah yang diklaim oleh pasukan Kurdi tersebut.

3. SDF juga berjuang melawan ISIS

Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Dikabarkan, SDF juga secara sporadis berjuang melawan ISIS. Namun perjuangan ini disebut-sebut dapat meningkatkan kebangkitan militan SDF Kurdi.

Pada Rabu malam, SDF mengatakan bakal menghentikan sementara operasinya melawan ISIS untuk fokus di Turki. Di saat yang bersamaan, Turki mulai mengancam serangan darat ke Suriah Utara.

Tindakan Erdogan ini diduga sebagai cara untuk menarik suara pemilih dalam Pemilu tahun depan.

Editorial Team