Bendera Nigeria. (Unsplash.com/Emmanuel Ikwuegbu)
Penculikan di lingkungan pendidikan seperti ini biasa terjadi di wilayah barat laut dan tengah Nigeria, yang dilakukan oleh geng-geng penculik atau dikenal secara lokal sebagai bandit. Mereka melakukan penculikan untuk memperoleh uang tebusan.
Para bandit tersebut diyakini sebagian besar adalah etnis Fulani, tapi para penggembala dan tentara bayaran dari wilayah tersebut serta dari tetangga Chad dan Niger juga terlibat.
Di Zamfara, wilayah rawan penculikan untuk meminta tebusan, banyak kelompok main hakim sendiri bermunculan dan para remaja bergabung dalam barisan mereka dengan membawa pisau serta pentungan.
Selain menghadapi bandit, Nigeria juga terperosok dalam perang berkepanjangan dengan kelompok pemberontak, yang berlangsung lebih dari 14 tahun di wilayah timur laut, sementara kekerasan dari kelompok separatis telah mengguncang wilayah tenggara.
Diperkirakan ada 12 ribu orang tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi di negara bagian Sokoto, Kebbi, Zamfara, Katsina, dan Kaduna dari 2011 hingga 2022 akibat konflik kekerasan, menurut Pusat Demokrasi dan Pembangunan, sebuah lembaga advokasi dan kebijakan yang berbasis di Abuja.