Jakarta, IDN Times - Pasukan penjaga perdamaian PBB di Mali (MINUSMA) secara terburu-buru meninggalkan negara itu. Proses penarikan karena ketegangan dan bahaya sebab tidak ada jaminan keamanan serta kurangnya izin penerbangan.
Junta militer Mali pada Juni telah memerintahkan MINUSMA untuk keluar dari negaranya tanpa penundaan. Mereka menilai pasukan PBB tersebut telah gagal dalam misi mengamankan warga sipil dari ancaman.
MINUSMA dibentuk pada 2013 untuk mengamankan Mali yang bergejolak karena pemberontakan dan gempuran kelompok bersenjata al-Qaeda. Misi tersebut memiliki lebih dari 17 ribu personel. MINUSMA juga misi paling mematikan karena sejauh ini PBB telah kehilangan lebih dari 300 personelnya.