Jakarta, IDN Times - Pasukan penjaga perdamaian PBB di Mali mulai menarik diri dari dua pangkalan militer pada Senin (16/10/2023). Itu merupakan penarikan paksa karena pemerintah Mali meminta pasukan PBB untuk keluar dari negaranya.
Di sisi lain, penarikan diri itu terjadi ketika ketidakamanan telah meningkat dan pertempuran semakin memanas. Ancaman serangan kelompok ekstremis bersenjata terus terjadi yang mengancam nyawa para penduduk sipil.
Awal tahun ini, Mali memerintahkan pasukan PBB untuk keluar dari negaranya. Misi penjaga perdamaian itu telah berada di Mali sejak 2013 dan menjadi salah satu misi paling berbahaya di dunia. Lebih dari 150 pasukan penjaga perdamaian terbunuh sejak misi dimulai.