Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tentara Ukraina. (twitter.com/Defence of Ukraine)

Jakarta, IDN Times - Seorang petugas medis militer, Yevgenia Tytarenko, mengabarkan bahwa kondisi para pejuang Ukraina di pabrik baja Azovstal semakin memprihatinkan.

Sambil berjuang melawan gempuran Rusia, mereka harus berusaha menghemat persediaan makanan yang menipis, menahan rasa sakit akibat luka, dan hidup bersama tumpukan mayat.

Suami Tytarenko dan rekan-rekannya juga merupakan bagian dari pejuang Ukraina yang masih terperangkap di pabrik yang berlokasi di Mariupol. Setiap hari Tytarenko berusaha mengumpulkan informasi mengenai mereka yang masih berada di Azovstal.

1. Komandan pasukan Ukraina ucapkan selamat tinggal

Di tengah rasa putus asa akibat semakin tipisnya persediaan dan semakin dekatnya pasukan Rusia, para komandan pasukan Ukraina telah mengirimkan pesan perpisahan untuk para istrinya.

“Para komandan telah mengucapkan selamat tinggal kepada istri mereka. Salah satu dari mereka mengirim pesan kepada istrinya: 'Jangan menangis. Bagaimanapun, kami akan kembali ke rumah, hidup atau mati',” kata Tytarenko, dilansir The Guardian.

2. Mayat berserakan di dalam pabrik Azovstal

Tytarenko juga menggambarkan keadaan yang sangat kacau di dalam Azovstal. Sambil berperang, para pejuang Ukraina harus mengarahkan para warga sipil ke tempat yang aman. Mereka juga harus memindahkan mayat-mayat ke berbagai bagian pabrik.

Mayat-mayat tersebut mulai membusuk di dalam kantong plastik akibat tidak adanya pendingin. Namun, pasukan Ukraina tetap berjuang untuk mencegahnya jatuh ke tangan pasukan Rusia.

“Hampir di mana-mana, mereka membawa mayat,” kata Tytarenko.

"Mereka layak dievakuasi, baik mereka yang hidup, terluka, maupun yang telah tewas," tambahnya.

3. Semua wanita, anak-anak dan orang tua telah dievakuasi dari pabrik Azovstal

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan telah ada 300 orang yang berhasil dievakuasi dari Azovstal setelah terjebak selama 72 hari. Zelenskyy juga mengumumkan bahwa semua anak-anak, perempuan, dan orang tua berhasil dievakuasi.

"Saya berterima kasih kepada tim Komite Internasional Palang Merah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang membantu kami mengatur fase pertama misi evakuasi dari Azovstal," kata Zelenskyy dalam pidatonya melalui video yang diunggah ke Telegram.

Namun, masih banyak tentara dan dokter yang masih terperangkan di pabrik tersebut. Pada Sabtu (7/5/2022), pemerintah Ukraina telah meminta agar lembaga Doctors Without Borders mengevakuasi tentaranya dari Mariupol. Mereka juga menyebut bahwa Rusia telah melanggar hak asasi manusia para tentara Ukraina.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team