Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Paus Fransiskus mengunjungi gereja St. Peter's Parish di distrik Sam Phran, Provinsi Nakhon Pathom, Thailand, pada 22 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun

Jakarta, IDN Times - Pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus, dalam ceramah Misa Minggu di Vatikan mengatakan, gibah merupakan wabah yang lebih buruk daripada COVID-19. Menurutnya, orang-orang yang doyan gibah juga mengarahkan kata-kata mereka untuk memecah-belah Gereja Katolik.

"Gibah menutup hati masyarakat, menutup persatuan Gereja Katolik," ucapnya, seperti dikutip CNN.

"Orang paling jago berbicara adalah setan yang selalu mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain, karena dia adalah pembohong yang mencoba merusak persatuan Gereja, untuk mengasingkan saudara-saudaranya dan tak menciptakan persatuan," lanjut Paus.

"Jadi, tolong saudara sekalian, kita membuat usaha agar jangan sampai gibah. Gibah adalah wabah yang lebih buruk dibandingkan COVID," Paus menegaskan.

1. Paus Fransiskus pernah menyinggung soal dampak buruk gibah

Paus Fransiskus menghadiri pertemuan dengan sejumlah uskup dari kedutaan Vatikan di Tokyo, Jepang, pada 23 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Remo Casilli

Berdasarkan catatan, Paus Fransiskus pernah menyinggung soal dampak buruk gibah pada 2016 lalu. Bahkan, kalimatnya saat itu lebih keras dibandingkan sekarang. Saat itu ia mengingatkan para pastor dan biarawati agar tidak mendorong "terorisme gibah".

Ia pun meminta mereka menolak godaan untuk menyebarluaskan cerita-cerita tidak benar kepada satu sama lain. "Jika Anda memiliki dorongan untuk berkata sesuatu soal saudara Anda, untuk menjatuhkan bom gibah, gigit lidah Anda! Dengan keras!" tegas Paus Fransiskus.

Menurut situs Vatican News, pada 2018 ia kembali mengatakan kepada para jemaat di Vatikan bahwa gibah membunuh. Sebab, "lidah membunuh seperti sebilah pisau".

2. Misa di Vatikan sempat berlangsung tanpa jemaat akibat COVID-19

Editorial Team

Tonton lebih seru di