Kekerasan kembali terjadi di wilayah Rakhine, Myanmar, sejak Jumat (25/8). Militer Myanmar dituding sebagai pelaku utama yang bertanggung jawab melakukan penembakan terhadap warga Rohingya yang terdiri dari laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak.
Menurut pemerintah Myanmar, hampir 100 orang terbunuh pada penggerebekan yang terjadi Jumat dini hari. Jumlah tersebut sangat jauh berbeda dengan yang disebutkan oleh para aktivis. Menurut estimasi mereka, setidaknya ada 800 warga muslim Rohinya, termasuk anak-anak, yang tewas dalam kekerasan tersebut.