Jakarta, IDN Times - Kepala urusan kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, menyebut situasi di Jalur Gaza tidak dapat dihuni setelah kota tersebut selama tiga bulan terakhir digempur oleh Israel.
Griffiths memperingatkan bahwa bencana kelaparan akan terjadi dan bencana kesehatan masyarakat sedang terjadi di wilayah kantong tersebut. Dia mengatakan, sekitar 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi ancaman setiap hari atas keberadaan mereka.
“Masyarakat menghadapi tingkat kerawanan pangan tertinggi yang pernah tercatat (dan) kelaparan akan segera terjadi. Gaza menjadi tidak bisa dihuni,” kata Griffiths pada Jumat (5/1/2024), dikutip Associated Press News.