Jakarta, IDN Times - Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, mengutuk keputusan Israel untuk menutup kantor media Al Jazeera di Tel Aviv dan di seluruh Israel. Penutupan tersebut, dianggap PBB sebagai upaya pembungkaman terhadap pers.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk menutup operasi Al Jazeera di seluruh Israel. Sebelumnya, parlemen Israel telah mengesahkan Undang-Undang (UU) yang mengizinkan penutupan sementara lembaga penyiaran asing yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional selama konflik di Gaza.
"Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, kami menentang keras keputusan apa pun yang membatasi kebebasan pers. Pers bebas, memberikan layanan yang sangat berharga untuk memastikan masyarakat mendapat informasi dan bisa terlibat," kata Dujarric, dikutip CNN International, Senin (6/5/2024).