PBB Khawatir Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza

Jakarta, IDN Times - Pasukan Israel mulai mengepung Gaza untuk mengalahkan Hamas pada Kamis (2/11/2023). Para pakar PBB pun memperingatkan terkait ancaman genosida yang dilakukan Israel.
“Kami tetap yakin bahwa rakyat Palestina berada pada risiko besar terjadinya genosida. Kami menuntut gencatan senjata kemanusiaan untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang paling membutuhkan,” kata kelompok ahli yang terdiri dari tujuh pelapor khusus PBB, dikutip Reuters.
Para ahli mengatakan, pernyataan mereka didasarkan pada beberapa indikator, misalnya tidak tercukupinya akses dasar sehingga memicu kematian massal di kalangan warga sipil.
“Kami menggunakan istilah risiko genosida karena proses yang sedang berlangsung benar-benar tidak pandang bulu, dan dalam hal ini berdampak pada lebih dari 2 juta orang,” kata Pedro Arrojo Agudo, Pelapor Khusus Hak Asasi Manusia terkait sanitasi dan air minum.
1. Butuh tindakan segera
Para ahli juga merujuk pada sekutu dekat Israel, yang menurut mereka memikul tanggung jawab dan harus segera bertindak untuk mencegah bencana.
“Kami menyerukan Israel dan sekutunya untuk segera menyetujui gencatan senjata. Kita kehabisan waktu,” kata para pakar PBB.
Sementara itu, utusan Israel untuk PBB di Jenewa menyebut komentar tersebut menyedihkan dan sangat memprihatinkan. Dia pun menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil.
“Perang saat ini dilancarkan ke Israel oleh teroris Hamas yang melakukan pembantaian pada tanggal 7 Oktober, membantai 1.400 orang dan menculik 243 anak-anak, laki-laki dan perempuan,” katanya, mengacu pada serangan awal Hamas.
Mahkamah Pidana Internasional mendefinisikan kejahatan genosida sebagai niat khusus untuk menghancurkan secara keseluruhan atau sebagian suatu kelompok bangsa, etnis, ras atau agama.