Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bangkai kapal di pantai Yaman. (unsplash.com/Andrew Svk)
bangkai kapal di pantai Yaman. (unsplash.com/Andrew Svk)

Intinya sih...

  • Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan Yaman terancam terseret dalam eskalasi konflik di Timur Tengah.
  • Situasi kemanusiaan di Yaman semakin parah dengan meningkatnya kelaparan dan wabah kolera yang telah mengakibatkan ratusan ribu kasus dugaan kolera dan lebih dari 720 kematian.
  • Inggris mendesak Houthi untuk tidak melibatkan Yaman dalam konflik regional, serta meminta akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke negara tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada, Selasa (15/10/2024) memperingatkan bahwa Yaman berisiko terseret lebih jauh dalam eskalasi konflik di Timur Tengah. Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, menyampaikan hal tersebut kepada Dewan Keamanan PBB.

Grundberg memperingatkan bahwa serangan berulang oleh pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah meningkatkan risiko bencana lingkungan. Sejak konflik Gaza dimulai setahun lalu, Houthi telah menyerang lebih dari 80 kapal dagang menggunakan rudal dan pesawat tanpa awak.

Yaman, yang telah dilanda perang saudara selama hampir satu dekade, kini semakin terdampak oleh meningkatnya ketegangan di kawasan. Grundberg memperingatkan bahwa situasi ini dapat mengancam upaya perdamaian yang telah lama diupayakan untuk negara tersebut.

1. Perdamaian di Yaman masih mungkin dicapai

Grundberg menyerukan gencatan senjata segera dan penurunan ketegangan di kawasan untuk mencegah meluasnya konflik. Meski situasi makin memburuk, Grundberg menegaskan bahwa penyelesaian damai di Yaman masih bisa dicapai. PBB disebut telah memiliki berbagai cara untuk membangun perdamaian. Salah satunya adalah dengan menyusun roadmap perdamaian yang mencakup gencatan senjata nasional.

Namun, upaya perdamaian PBB menghadapi tantangan serius. Lebih dari 50 personel PBB, anggota masyarakat sipil, dan staf misi diplomatik telah ditahan secara sewenang-wenang oleh Houthi sejak Juni 2023. Grundberg mendesak pembebasan segera dan tanpa syarat untuk semua yang ditahan, termasuk personel PBB.

"Sekarang, seperti banyak orang di Timur Tengah, harapan mereka untuk masa depan yang lebih cerah terancam oleh bayangan konflik regional yang berpotensi menimbulkan bencana besar," ujar Grundberg.

2. Kelaparan dan wabah kolera ancam jutaan warga Yaman

Joyce Msuya, pejabat senior di Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), melaporkan situasi kemanusiaan di Yaman yang semakin parah. Kelaparan terus meningkat di negara tersebut hingga mencapai rekor tertinggi pada Agustus 2024.

"Situasi kemanusiaan di Yaman terus memburuk, baik dalam skala maupun tingkat keparahannya," kata Msuya, dilansir dari UN News. 

Melansir dari Associated Press, wabah kolera juga menyebar luas di Yaman. Sejak Maret 2024, lebih dari 203 ribu kasus dugaan kolera telah dilaporkan dan mengakibatkan lebih dari 720 orang meninggal dunia.

Sekitar 53 persen yang terkena wabah berasal dari golongan perempuan dan anak perempuan dengan kasus diperkirakan akan berlipat ganda hingga Maret 2025. Msuya juga memperingatkan bahwa dana untuk menangani kolera telah habis sehingga banyak pusat pengobatan yang harus ditutup.

"Diperkirakan 70 persen dari Pusat Pengobatan Diare yang tersisa dan 42 persen dari Pusat Rehidrasi Oral yang tersisa akan tutup pada Desember jika dana mendesak tidak segera diterima," tegasnya.

3. Inggris juga minta Houthi untuk berhenti menyerang Israel

Inggris, melalui pernyataan resmi di Dewan Keamanan PBB, meminta Houthi untuk tidak melibatkan Yaman dalam konflik regional. Mereka mendesak Houthi menghentikan serangan terhadap Israel. Perwakilan Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, menekankan pentingnya mengakhiri kekerasan ini.

"Penting untuk mengakhiri siklus kekerasan ini dan Houthi harus memprioritaskan kebutuhan rakyat Yaman," ujar Woodward.

Woodward juga menyoroti pentingnya akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Yaman.

"Impor barang sangat penting bagi mata pencaharian penduduk Yaman yang bergantung pada barang dari luar negeri," katanya, dikutip dari situs resmi pemerintah Inggris.

Inggris mendesak negara-negara donor bekerja sama memperkuat Mekanisme Verifikasi dan Inspeksi PBB (UNVIM). Tujuannya untuk mencegah masuknya senjata ke Yaman yang melanggar larangan PBB. Woodward menegaskan, pelanggaran ini berisiko mengganggu impor barang penting bagi rakyat Yaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorLeo Manik