Jakarta, IDN Times - Seorang pakar PBB mengatakan situasi hak asasi manusia di Rusia memburuk secara signifikan sejak negara itu menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Ia juga menyebut perang itu sebagai tindakan keras sistematis terhadap masyarakat sipil dan menyerukan ganti rugi.
Dalam laporan yang dibuat oleh Pelapor Khusus PBB, Mariana Katzarova, pihak berwenang Rusia dituding telah melakukan penangkapan massal terhadap para pengkritik perang. Mereka yang ditahan disebut berisiko meninggal akibat penyiksaan dan perlakuan buruk secara terus-menerus.
“(Pakar) telah mendokumentasikan pembatasan legislatif baru-baru ini yang digunakan untuk memberangus masyarakat sipil dan menghukum aktivis hak asasi manusia dan pihak lain karena sikap anti-perang mereka,” demikian kesimpulan laporan yang dirilis pada Senin (18/9/2023) tersebut, dikutip Reuters.
“Penegakan undang-undang dan peraturan yang sering disertai kekerasan telah mengakibatkan tindakan keras sistematis terhadap organisasi masyarakat sipil yang telah menutup ruang sipil dan media independen."