Jakarta, IDN Times - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSC), pada Jumat (31/10/2025), mengambil keputusan untuk mengurangi tugas penjaga perdamaian di Kolombia. Keputusan ini muncul setelah tekanan kuat dari Amerika Serikat (AS) yang mengkritik kebijakan Presiden Kolombia, Gustavo Petro.
UNSC menyetujui resolusi dengan 12 suara setuju dan dua abstain, yaitu AS dan Rusia, yang memperpanjang mandat misi perdamaian selama satu tahun lagi namun dengan pengurangan perlindungan bagi kelompok minoritas etnis di Kolombia.
