Jakarta, IDN Times – Para pejabat PBB marah dengan situasi rumah sakit di Jalur Gaza yang hancur. Sebagian besar rumah sakit tidak beroperasi akibat rusak dihantam serangan Israel dan kekurangan bahan bakar dan staf.
"Saya sangat marah karena anak-anak yang baru pulih dari amputasi di rumah sakit kemudian dibunuh di rumah sakit tersebut," kata James Elder, juru bicara badan anak-anak PBB, dilansir Reuters.
Sejak Hamas meluncurkan roket pada 7 Oktober, serangan balasan Israel masih terus terjadi. Rumah sakit sebagai sarana vital tak lepas dari sasaran.
Pasukan Israel menuduh Hamas menjadikan sarana publik ini sebagai tameng dengan beroperasi di bawah rumah sakit. Klaim ini telah berulang kali dibantah oleh Hamas.