bangunan hancur di salah satu kota di Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)
Para penduduk Ukraina yang berada di wilayah yang dikuasai pasukan Rusia, mengaku harus menggunakan surat-surat yang dikeluarkan Moskow untuk mengurus berbagai hal seperti menerima tunjangan pemerintah, mendapatkan pekerjaan dan mencari perawatan medis.
Pada April, Putin menandatangani dekrit yang mengizinkan warga Ukraina di wilayah yang diduduki, untuk dideportasi jika tidak mendapatkan paspor Rusia paling lambat 1 Juli 2024.
Dilansir AFP, Nashif juga menjelaskan bahwa konflik Rusia-Ukraina terus mengikis fondasi martabat kemanusiaan. Penyiksaan masih menjadi kenyataan brutal bagi warga sipil dan tawanan perang yang ditahan Rusia.
Penyintas mengaku, mereka mendapatkan sengatan listrik, kekerasan seksual dan pemukulan parah.
"Tahanan yang tak terhitung jumlahnya juga dipaksa untuk memuji Federasi Rusia, belajar dan menyanyikan lagu-lagu Rusia dan menderita pemukulan parah karena gagal atau (tetap) berbicara bahasa Ukraina," jelas Nashif.