Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Kelompok M23, yang dianggap pemberontak oleh Republik Demokratik Kongo (RD Kongo), dituduh oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeksekusi 131 warga sipil. Eksekusi warga sipil disebut terjadi pada November.  

M23 adalah pemberontak yang didominasi etnis Tutsi. Mereka aktif beroperasi di bagian timur RD Kongo yang kaya sumber daya. Mereka sempat tidak aktif untuk satu dekade, namun sejak 2021 mereka kembali bangkit.

Kini, militer Kongo berusaha untuk kembali memadamkan kelompok tersebut.

1. Pembunuhan warga sipil dilakukan di dua desa

Hasil investigasi PBB menemukan bukti bahwa 131 warga sipil RD Kongo tewas dibunuh oleh pemberontak M23. Tim penyelidik mengatakan bahwa pembunuhan itu dilakukan sebagai balasan setelah pemerintah melakukan serangan kepada M23.

Dilansir BBC, pembunuhan itu dilakukan di dua desa, yakni Kishishe dan Bambo. Keduanya berada di distrik Rutsuhuru di bagian timur provinsi Kivu Utara.

Penyelidik dari misi penjaga perdamaian PBB, Monusco, mengatakan ada 102 pria, 17 wanita, dan 12 anak-anak yang dieksekui secara sewenang-wenang. Dalam rangkaian insiden itu, setidaknya 22 perempuan dan lima gadis juga telah dirudapaksa.

2. Pemerintah RD Kongo tuduh M23 bunuh lebih dari 270 orang

Editorial Team

Tonton lebih seru di