Jakarta, IDN Times - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 1.200 anak meninggal di kamp pengungsi Sudan, diduga akibat campak dan kekurangan gizi. Sementara itu, ribuan lainnya, termasuk bayi baru lahir, berisiko meninggal sebelum akhir tahun ini.
Fasilitas kesehatan di negara itu telah berada di bawah tekanan besar akibat kekurangan staf, obat-obatan, dan peralatan medis. Serangan langsung terhadap fasilitas kesehatan sejak awal konflik, termasuk terhadap personel, pasien, dan transportasi pasokan medis, juga menyebabkan akses layanan kesehatan terhambat.