Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kantor PBB di New York, Amerika Serikat. (Unsplash.com/mtenbruggencate)

New York, IDN Times - Dewan Keamanan PBB telah memberi lampu hijau untuk menempatkan 60 pemantau gencatan senjata di Libya pada hari Jumat, 16 April 2021, waktu setempat. Gencatan senjata di Libya telah dilakukan sejak bulan Oktober 2020 lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan penyelenggaraan Pemilu Libya pada Desember 2021 ini

Suasana di sekitar salah satu wilayah yang berada di Libya. (Pixabay.com/wbwolfgang)

Dilansir dari Aljazeera.com, Dewan Keamanan PBB telah memberikan lampu hijau untuk penempatan 60 pemantau gencatan senjata PBB ke Libya dan meminta pemerintah persatuan baru Libya untuk mempersiapkan Pemilu Libya yang bebas, adil, dan inklusif pada akhir Desember 2021 ini. Gencatan senjata di Libya telah dilakukan sejak Oktober 2020 lalu, tetapi jalan utama yang melintasi garis depan dari Sirte ke Misrata tetap ditutup.

Pada hari Jumat, 16 April 2021, waktu setempat, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menyetujui proposal Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk penempatan monitor. Pada tanggal 7 April 2021 lalu, Guterres mengatakan para pengawas akan dikerahkan ke Sirte setelah semua persyaratan untuk kehadiran permanen PBB telah dipenuhi, termasuk aspek keamanan, logistik, medis, dan operasional. Ia juga menambahkan saat itu bahwa sementara itu, kehadirannya akan ditetapkan di Tripoli, segera setelah syarat memungkinkan. 

2. Resolusi tersebut sangat mendesak negara-negara untuk mendukung gencatan senjata di Libya

Editorial Team

Tonton lebih seru di