Jakarta, IDN Times - Singapura telah merespons tekanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menekan penjualan senjata melalui wilayahnya ke Myanmar. Langkah ini dianggap memberikan pukulan telak bagi para jenderal Myanmar yang merebut kekuasaan melalui kudeta tiga tahun lalu.
Menurut Thomas Andrews, pelapor khusus PBB untuk situasi HAM di Myanmar, Singapura langsung menanggapi laporannya pada 2023. Laporan tersebut mengungkap bahwa entitas yang berbasis di Singapura telah menjadi sumber terbesar ketiga bahan dan senjata ke militer Myanmar dan krusial bagi pengadaan senjata mereka.
"Laporan lanjutan saya kepada Dewan HAM menemukan bahwa ekspor bahan senjata dari Singapura ke Myanmar telah turun 83 persen," ujar Andrews dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (12/4/2024).