Jakarta, IDN Times - Para pakar PBB merilis laporan perkembangan kelompok ISIS yang beroperasi di Mali. Mereka mengatakanmalimali kelompok tersebut telah melipagandakan wilayah yang dikuasai dalam waktu kurang dari satu tahun.
Wilayah yang banyak dikuasai oleh ISIS adalah di Menaka timur dan sebagian besar wilayah Ansongo di Gao utara.
Kemajuan ISIS disebut karena kebuntuan implemetansi perjanjian perdamaian yang ditandatangai pada 2015 oleh tiga pihak, yakni pemerintah, milisi pro-pemerintah dan kelompok yang menginginkan otonomi Mali Utara.
Jama'a Nusrat ul-Islam wa al-Muslimin (JNIM) yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda, mengambil keuntungan melemahnya perjanjian itu. Mereka kini memiliki kesempatan sebagai satu-satunya kekuatan yang mampu melindungi Sahara Besar, termasuk Mali Utara.