Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Para pakar PBB merilis laporan perkembangan kelompok ISIS yang beroperasi di Mali. Mereka mengatakanmalimali kelompok tersebut telah melipagandakan wilayah yang dikuasai dalam waktu kurang dari satu tahun.

Wilayah yang banyak dikuasai oleh ISIS adalah di Menaka timur dan sebagian besar wilayah Ansongo di Gao utara.

Kemajuan ISIS disebut karena kebuntuan implemetansi perjanjian perdamaian yang ditandatangai pada 2015 oleh tiga pihak, yakni pemerintah, milisi pro-pemerintah dan kelompok yang menginginkan otonomi Mali Utara.

Jama'a Nusrat ul-Islam wa al-Muslimin (JNIM) yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda, mengambil keuntungan melemahnya perjanjian itu. Mereka kini memiliki kesempatan sebagai satu-satunya kekuatan yang mampu melindungi Sahara Besar, termasuk Mali Utara.

1. Ikhtisar perjuangan kelompok militan dari Mali utara

ilustrasi milisi (Unsplash.com/Randy Fath)

Apa yang dikhawatirkan dalam laporan para pakar PBB adalah kelompok ISIS dan afiliasi al-Qaeda memiliki peluang untuk mengulangi skenario tahun 2012. Itu merupakan tahun ketika Mali mengalami kudeta militer dan kelompok militan membentuk negara Islam di bagian utara negara tersebut.

Prancis kemudian diminta untuk membantu melancarkan operasi militer yang berhasil merontokkan kekuasaan militan dari wilayah utara. Tapi, dilansir National News, kelompok itu kemudian berpindah ke Mali tengah yang lebih padat pada 2015 dan masih aktif hingga kini.

Pada 2015, terjadi penandatanganan perdamaian melibatkan pemerintah, milisi pro-pemerintah dan kelompok yang menginginkan otonomi Mali Utara. Implementasi perjanjian tidak berjalan mulus dan kelompok militan terus beraktivitas di Mali tengah.

"Dalam waktu kurang dari setahun, ISIS di Sahara Besar telah melipatgandakan wilayah kekuasaannya di Mali," kata PBB. Ini khususnya di wilayah pedesaan di Menaka timur dan sebagian besar wilayah Ansongo di Gao.

2. Militan afiliasi al-Qaeda mendapat keuntungan

Editorial Team

Tonton lebih seru di