Militer Meksiko yang diterjunkan di area wisata Cancun, Meksiko. (twitter.com/usaunify)
Penyerangan ini diduga ada kaitannya dengan ancaman dari kartel narkoba kepada Cleave beberapa hari lalu. Pasalnya, teradapat narcomanta atau spanduk ancaman dari kartel yang menyebut nama Chris Cleave beserta dua orang lainnya pada tanggal 5 Maret.
"Ini untukmu Filipp dan Jack dari Playacar, dengan mobil Range Rover dan Porsche dan partner rahasiamu di Bistro Playacar. Kami datang untukmu dan menjual barang-barangmu. Juga untukmu Cris dengan Audi warna merah. Tutup mulutmu sebelum kamu ditemukan di dalam kantong plastik. Playacar akan menjadi penjaramu karena di luar sudah ada yang menunggumu" tulis Comandante Cobra.
Sementara beberapa temannya mengaku terkejut mendengar kabar pembunuhan Cleave di Meksiko. Pada halaman sosial media Facebook, mereka mengaku jika Chris dikenal sebagai seorang yang baik dan akan terus mengenang kebaikannya, dikutip New York Post.
Negara bagian Quintana Roo diketahui menjadi wisata internasional yang dikunjungi sekitar 12 juta turis setiap tahunnya. Namun, kasus kekerasan belakangan ini telah mengakibatkan reputasi area wisata tersebut dan memaksa Pemerintah Meksiko menerjurkan lebih dari 1.500 militer ke Cancun.