Melansir dari BBC, Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan pertemuan itu membahas berbagai isu, termasuk krisis kemanusiaan, upaya mencegah terorisme, dan perjalanan yang aman untuk mereka yang ingin pergi dari negara itu. Kantor Luar Negeri juga menyampaikan pemerintah akan terus mendukung rakyat Afghanistan.
James Landdale, koresponden hubungan diplomatik BBC mengatakan pertemuan itu tidak membuat pemerintah Inggris Raya secara resmi mengakui Taliban sebagai pemerintahan resmi di Afghanisatan, tapi hanya upaya komunikasi. Menurut Landdale bantuan kemanusian bisa menjadi hal yang penting bagi pihak Barat untuk menjalin negosiasi dengan Taliban.
Perdana Menteri Boris Johnson sebelumnya telah menyampaikan negara-negara perlu menilai bagaimana rezim baru ini memimpin sebelum memutuskan apakah akan mengakui pemerintahan Taliban.
Berbeda dengan Johnson, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani pemimpin Qatar ini mengatakan agar tidak "memboikot" pemerintahan Taliban, dia menyarankan untuk melakukan dialog.
Seorang pejabat Inggris Raya menyampaikan kunjungan itu tidak membuat pemerintah mengakui Taliban. Pejabat itu mengatakan pertemuan itu untuk membahas mengenai pengiriman bantuan kemanusiaan dan jaminan dari Taliban bantuan akan digunakan sesuai dengan tujuan.