Jakarta, IDN Times - Pejabat berwenang di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Amerika Serikat, membantah dengan tegas adanya tuduhan kecurangan yang terjadi pada pilpres 3 November 2020 lalu. Pejabat KPU menyatakan pilpres tersebut merupakan pemilu paling aman dalam sejarah Negeri Paman Sam.
Stasiun berita BBC, Jumat, 13 November 2020 melaporkan, hingga kini tidak ada bukti kuat untuk mendukung tuduhan yang menyebut telah terjadi kecurangan dalam pemilu sehingga suara Trump menghilang secara ajaib.
"Tidak ada bukti bahwa sistem pemungutan suara apapun telah menghapus atau menghilangkan suara, mengubah atau dengan berbagai cara membocorkan," kata komite penyelenggara pemilu AS ketika memberikan pernyataan bersama.
Ini merupakan bantahan langsung dari pejabat berwenang tingkat federal dan negara bagian untuk merespons tuduhan penipuan pemilu AS, setelah sebelumnya Trump acap kali berbicara mengenai kecurangan dan mengklaim suaranya sebanyak 2,7 juta telah raib.
Komite yang memberikan pernyataan pada hari ini waktu AS terdiri dari pejabat berwenang dari Departemen Keamanan Dalam Negeri, Komite Pembantu Pemilu AS, dan pejabat berwenang di masing-masing negara bagian. Mereka bertugas untuk mengawasi jalannya pemilu.
"Pilpres 3 November adalah pemilu paling aman dalam sejarah Amerika. Kini, di seluruh negeri, pejabat berwenang pemilu tengah meninjau ulang dan mengecek kembali keseluruhan proses pemilu sebelum melakukan finalisasi hasilnya," kata komite itu.
Apakah dengan adanya bantahan ini secara otomatis menggugurkan gugatan hukum yang diajukan Trump ke pengadilan?
