Pejabat Oposisi Tanzania Ditemukan Tewas, Wajahnya Disiram Air Keras

Intinya sih...
- Ally Kibao ditemukan tewas dengan luka parah dan wajah disiram air keras di pinggiran kota Dar es Salaam.
- Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, mengutuk tindakan brutal tersebut dan memerintahkan penyelidikan atas pembunuhan Kibao.
- Pembunuhan Kibao memicu kecaman luas di seluruh Tanzania, menimbulkan kekhawatiran akan pemerintahan represif.
Jakarta, IDN Times - Seorang pejabat senior oposisi Tanzania, Ally Kibao, ditemukan tewas di pinggiran kota Dar es Salaam dengan kondisi penuh luka dan wajah disiram air keras. Jenazah Kibao, anggota sekretariat partai oposisi utama CHADEMA, ditemukan pada Sabtu (7/9/2024) pagi.
Penemuan jenazah Kibao sehari setelah dua pria bersenjata menculiknya dari bus yang berangkat dari Dar es Salaam ke kota pelabuhan Tanga.
"Otopsi awal telah dilakukan dan jelas bahwa Ally Kibao tewas setelah dipukuli dengan parah dan bahkan disiram dengan air keras di wajahnya," kata ketua CHADEMA, Freeman Mbowe, kepada wartawan pada Minggu (8/9/2024) malam. Ia menambahkan bahwa laporan otopsi lengkap akan selesai pada Senin (9/9/2024).
1. Presiden Tanzania perintahkan penyelidikan atas pembunuhan Kibao
Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, mengutuk tindakan brutal tersebut dan menyerukan penyelidikan atas pembunuhan Kibao.
“Saya telah memerintahkan lembaga investigasi untuk memberikan saya informasi rinci tentang insiden mengerikan ini dan kejadian serupa lainnya sesegera mungkin. Negara kita adalah negara demokrasi, dan setiap warga negara berhak untuk hidup,” kata Hassan dalam pernyataan di media sosial X.
Polisi juga menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tragis tersebut.
Mbowe mendesak presiden untuk membentuk komisi yudisial guna menyelidiki penculikan dan pembunuhan Kibao. Ia menduga bahwa polisi ikut terlibat dalam kasus tersebut.
“Kami tidak bisa membiarkan rakyat kami terus menghilang atau dibunuh seperti ini. Nyawa para pemimpin Chadema saat ini dalam bahaya,” kata Mbowe.
2. Kibao dimakamkan pada Senin
Dikutip dari BBC, Kibao merupakan seorang pensiunan perwira intelijen militer dan bergabung dengan Chadema pada 2008. Ia akan dimakamkan pada Senin di distrik Darigube di kota Tanga.
Pembunuhan Kibao telah memicu kecaman luas di seluruh Tanzania. Banyak pihak mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan terkait laporan penculikan dan pembunuhan beberapa orang lainnya di negara tersebut.
3. Kelompok oposisi dan HAM khawatir Tanzania akan kembali ke pemerintahan represif
Bulan lalu, para pemimpin senior CHADEMA, Mbowe dan wakilnya Tundu Lissu, ditangkap karena berusaha mengadakan demonstrasi pemuda. Polisi melarang unjuk rasa tersebut, dengan alasan bahwa aksi itu bertujuan untuk menimbulkan kekerasan.
Pada Juli, seorang seniman juga dijatuhi hukuman dua tahun penjara usai dituduh membakar foto Presiden Hassan.
Banyak orang khawatir Tanzania akan kembali ke pemerintahan represif mendiang Presiden John Magufuli, meskipun penggantinya, Hassan, telah mencabut larangan pertemuan oposisi dan berjanji untuk memulihkan persaingan politik.
Pada Agustus, Human Rights Watch (HRW) mengatakan bahwa peningkatan penangkapan aktivis oposisi merupakan pertanda buruk menjelang pemilihan presiden pada 2025.