Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bendera Pakistan (freepik.com/user5742774)
Ilustrasi Bendera Pakistan (freepik.com/user5742774)

Intinya sih...

  • Serangan bersenjata menewaskan Shah Wali dan tiga orang lainnya di Distrik Bannu, Pakistan barat laut

  • Penyergapan dilakukan oleh kelompok bersenjata yang diduga merupakan militan, polisi mencurigai keterlibatan kelompok ekstremis lokal atau Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP)

  • Peningkatan kekerasan di Khyber Pakhtunkhwa terjadi seiring dengan serangkaian serangan terhadap pejabat pemerintah dan aparat keamanan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebuah insiden penyerangan menewaskan seorang pejabat pemerintah dan tiga orang lainnya di Distrik Bannu, Pakistan barat laut, pada Selasa (2/12/2025). Peristiwa itu terjadi ketika kendaraan sang pejabat disergap kelompok bersenjata yang diduga merupakan militan.

Pejabat yang tewas diidentifikasi sebagai Shah Wali, administrator di Miran Shah dekat perbatasan Afghanistan. Dua pengawalnya dan seorang warga yang melintas turut menjadi korban.

1. Serangan bersenjata yang menewaskan Shah Wali

Aparat kepolisian mengonfirmasi bahwa kendaraan dinas Shah Wali disergap sekelompok pria bersenjata di wilayah Bannu. Penyergapan itu berlangsung cepat dan menewaskan korban di lokasi kejadian. Polisi menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh pelaku yang diduga telah mengintai rute perjalanan korban.

“Mereka langsung melepaskan tembakan ke arah kendaraan,” kata pejabat kepolisian Alam Khan, dilansir Associated Press.

Dua pengawal Shah Wali ikut tewas setelah terkena tembakan jarak dekat. Seorang warga yang tidak terlibat turut menjadi korban saat melintas di lokasi serangan. Aparat menyebut korban warga sipil tersebut tidak sempat menyelamatkan diri.

“Seorang pejalan kaki juga tertembak dan meninggal di tempat,” kata Khan, dilansir ABC News.

Jenazah seluruh korban kemudian dibawa ke rumah sakit setempat untuk identifikasi dan proses medis lanjutan. Polisi menutup jalan utama Bannu sebagai langkah keamanan. Khan menegaskan bahwa operasi pencarian pelaku langsung dilakukan beberapa jam setelah serangan.

2. Dugaan keterlibatan kelompok militan dalam penyergapan

Aparat menyatakan bahwa pola serangan ini mirip dengan operasi kelompok militan yang sering menargetkan pejabat pemerintah. Wilayah Bannu dikenal sebagai area strategis bagi kelompok bersenjata karena kedekatannya dengan perbatasan Afghanistan. Polisi menyebut penyelidikan awal mengarah pada kelompok ekstremis lokal.

Hingga kini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Namun beberapa tahun terakhir, Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) kerap dituding sebagai pelaku dalam insiden serupa. Aparat menyatakan pihaknya tidak akan menduga secara prematur sebelum bukti forensik terkumpul.

“Kami sedang memeriksa setiap kemungkinan, termasuk keterlibatan TTP,” kata seorang pejabat keamanan, dilansir Newsday.

Pemerintah Pakistan menyebut serangan terhadap pejabat negara sebagai ancaman langsung terhadap stabilitas keamanan nasional. Kawasan Khyber Pakhtunkhwa diketahui sebagai wilayah dengan tingkat aktivitas militan tertinggi. Aparat memperingatkan bahwa kelompok ekstremis terus memanfaatkan area pegunungan untuk berlindung.

3. Peningkatan kekerasan di Khyber Pakhtunkhwa

Pada Senin (1/12/2025), sehari sebelum penyergapan di Bannu, seorang perwira polisi tewas dalam bom bunuh diri di distrik Lakki Marwat. Insiden itu memperlihatkan peningkatan pola serangan dalam kurun waktu yang berdekatan.

Aparat keamanan menyatakan bahwa kekerasan di kawasan barat laut Pakistan kembali meningkat sejak pertengahan tahun. Kelompok ekstremis diyakini semakin berani menargetkan pejabat pemerintah dan aparat keamanan.

Pemerintah Pakistan mengumumkan perlunya peningkatan operasi keamanan di wilayah perbatasan. Serangkaian serangan terbaru mendorong pemantauan lebih ketat terhadap rute perjalanan pejabat negara. Aparat mengingatkan bahwa ancaman ini dapat berlanjut jika tidak ada tindakan tegas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team