Ilustrasi bandara. (Unsplash.com/Rocker Sta)
Serikat Pekerja Penerbangan Kenya melakukan protes ini karena berpendapat kesepakatan dengan Adani Group akan menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan dan mendatangkan pekerja asing.
Pemerintah Kenya mengatakan bandara tersebut beroperasi melebihi kapasitas dan perlu dimodernisasi, tapi tidak akan dijual. Pemerintah mengatakan belum memutuskan mengenai apa yang disebutnya sebagai usulan kemitraan publik-swasta untuk meningkatkan lokasi tersebut.
Pada Senin, pengadilan tinggi Kenya memblokir sementara usulan perusahaan tersebut untuk membangun landasan pacu baru dan meningkatkan terminal penumpang, untuk memberi waktu bagi peninjauan yudisial.
Adani Group merupakan konglomerasi, yang dipimpin oleh salah satu orang terkaya di Asia, miliarder Gautam Adani dari India. Saat ini Adani Group mengoperasikan tujuh bandara di India dan sering menghadapi kritik dari partai-partai oposisi India karena mendapatkan dukungan dari pemerintah yang berkuasa. Pejabat India dan Adani Group membantah tuduhan tersebut.
Perusahaan itu juga mempertimbangkan untuk berinvestasi di dua bandara di Vietnam, menurut pemerintah Vietnam pada Juli.