Jakarta, IDN Times - Kantor Kejaksaan Ekuador, pada Selasa (25/6/2024), mengungkap bahwa pelaku pembunuhan kandidat Presiden Fernando Villavicencio menerima imbalan sebesar 200 ribu dolar AS (Rp3,3 miliar). Informasi ini didapat dari keterangan sejumlah saksi mata yang hadir di pengadilan.
Fernando Villavicencio dibunuh pada 9 Agustus 2023 usai menghadiri acara kampanye di ibu kota Quito. Kasus ini mengejutkan semua pihak dan menunjukkan tingginya kasus kekerasan di Ekuador imbas aktivitas geng penyelundup narkoba dalam beberapa tahun terakhir.