Jakarta, IDN Times - Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Santo Darmosumarto mengatakan komunikasi dan negosiasi antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) masih berlanjut soal kerja sama pesawat tempur KFX/IFX dengan nama resmi KF-21 Boramae.
Namun, proyek tersebut kini mandek lantaran Indonesia belum membayar sisa dari komitmen kerja sama. Indonesia tercatat baru membayar lagi pada November 2022, setelah terakhir melakukan pembayaran pada Januari 2019.
“Jadi memang dari sisi kerja sama industri pertahanan ini, KF maupun kapal selam, Presiden sendiri sudah mengindikasikan untuk dilanjutkan. Kita sendiri berusaha untuk terus berkomunikasi dan negosiasi untuk melanjutkan kerja sama dan program-program yang sudah kita mulai dengan baik itu,” kata Santo, ketika ditemui di sela acara Plant Our Planet, di Pondok Rajeg, Cibinong, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).
Total investasi dari proyek ini tercatat mencapai 8,8 triliun won atau setara dengan hampir Rp100 triliun. Dalam skema join ini, 20 persen pembayarannya berasal dari Indonesia, 60 persen dari pemerintah Korsel dan 20 persen dari perusahaan pembuat pesawat, Korea Aerospace Industries (KAI).