Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Kolombia. (Unsplash.com/David Restrepo)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kolombia, pada Senin (22/5/2023), mengumumkan penangguhan gencatan senjata dengan kelompok bersenjata Estado Mayor Central (EMC). Keputusan itu diambil setelah EMC diketahui telah membunuh empat anak pribumi.

EMC didirikan mantan anggota Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), yang sekarang telah dilucuti senjatanya. Kelompok tersebut menolak kesepakatan damai pada 2016 yang ditandatangani oleh FARC.

1. Penangguhan berlaku di empat provinsi

Dilansir Reuters, pemerintah mengatakan bakal menangguhkan gencatan senjata dengan EMC di empat provinsi, yang berarti melanjutkan kembali serangan militer.

"Gencatan senjata bilateral saat ini dengan kelompok bersenjata ini di provinsi Meta, Caqueta, Guaviare, dan Putumayo ditangguhkan dan semua operasi ofensif diaktifkan kembali. Keputusan itu akan efektif dalam 72 jam ke depan," kata pemerintah.

Pemerintah juga mengatakan bahwa gencatan senjata dengan EMC di provinsi lainnya masih akan tetap berlaku, menambahkan bahwa pihaknya tetap bersedia mengadakan pembicaraan dengan kelompok tersebut.

Menanggapi keputusan pemerintah, EMC mengatakan militer telah melanggar kesepakatan bilateral dan keinginan pemerintah untuk perubahan terlihat hanya dalam pidato dan janji.

Kelompok tersebut diperkirakan memiliki 3.500 anggota, termasuk hampir 2.200 pejuang, yang beroperasi di 23 dari 32 provinsi Kolombia.

2. Pembunuhan terhadap empat anak di bawah umur

Editorial Team

Tonton lebih seru di