Sebagai kelompok bersenjata yang berupaya menegakkan supremasi kekuasaan di jalur perdangan narkoba, ELN telah terbentuk sejak 1964.
Kelompok bersenjata kriminal lain juga bermunculan dan mereka saling bertikai, membuat Kolombia memiliki konflik internal yang menewaskan sekitar 450 ribu orang dan sekitar 8 juta orang mengungsi.
Namun, ELN adalah kelompok bersenjata yang sangat berbeda dibanding kelompok kriminal murni lainnya. Dilansir The Guardian, mereka adalah kelompok yang memiliki asal-usul ideogis, didirikan oleh para pendeta Katolik yang ingin membebaskan negara lewat gerakan Marxisme.
Penyangkalan dari ELN terbaru atas klaim Presiden Gustavo Petro juga merupakan bukti bahwa kelompok tersebut sulit untuk diajak negosiasi. Mereka memiliki sekitar 5 ribu pejuang, jaringan milisi di setiap kota besar, struktur kelompok yang longgar dan tidak terlalu hierarkis, sehingga sulit untuk diajak negosiasi.
Sergio Guzman, direktur Colombia Risk Analysis, menjelaskan bahwa pernyataan sepihak dari Presiden Petro dan upaya menyatakan perdamaian total di Kolombia masih terlalu dini. Dia mengatakan akan sangat menantang untuk berurusan dengan orang-orang ELN.