Diculik 2 Pekan Lebih, Pemberontak Mali Bebaskan Staf Palang Merah

Jakarta, IDN Times - Komite Internasional Palang Merah (ICRC), pada Senin (20/3/2023), mengumumkan bahwa dua pekerja yang diculik di Mali telah dibebaskan. Keduanya berhasil dibebaskan tanpa cedera dan syarat.
Kelompok pemberontak di Mali sering melakukan penculikan karena lemahnya keamanan di beberapa wilayah. Motif penculikan untuk mendapatkan uang tebusan atau untuk pembalasan.
1. Identitas korban tidak akan diungkap
Melansir Reuters, kedua pekerja bantuan itu diculik pada 4 Maret di jalan antara Gao dan Kidal di Mali bagian utara, wilayah di mana kelompok militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan ISIS melakukan pemberontakan selama dekade terakhir.
ICRC tidak akan mengungkapkan nama atau kewarganegaraan kedua korban. Organisasi itu juga tidak akan merilis informasi apa pun tentang lokasi penculikan, penahanan, atau pembebasan itu terjadi.
"Kami lega menemukan rekan kami aman dan sehat. Mereka akan dipersatukan kembali dengan keluarga mereka sesegera mungkin," kata Antoine Grand, kepala ICRC di Mali.
"Kami berterima kasih kepada semua orang yang telah bekerja tanpa lelah sejak insiden itu mulai memastikan pembebasan mereka yang cepat dan tanpa syarat," tambah Grand.