Serangan misil pemberontak Houthi pada hari Minggu (24/6/2018) ke arah Kota Riyadh, menjadi yang pertama setelah pasukan Pemerintah Yaman yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi memulai serangan militer untuk merebut Kota Pelabuhan Utama, Hodeidah, dari tangan Houthi yang dimulai sejak minggu lalu, dikutip dari Al Jazeera.
Walaupun begitu, serangan ini bukanlah yang pertama kali dicatat dalam sejarah penyerangan misil Houthi ke Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh. Dari bulan Desember 2017 hingga sekarang, sudah tercatat setidaknya 6 misil berhasil dicegat militer Arab Saudi yang mengarah ke Riyadh.
Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan Pemerintah Yaman menyatakan akan tetap terus bergerak maju untuk merebut Kota Hodeidah. Sehingga penyelundupan senjata dan misil buatan Iran dapat dihentikan sepenuhnya, meskipun Teheran terus menyangkal tuduhan pemberian bantuan kepada Houthi.