Sistem Pertahanan Udara Saudi Cegat Misil di Atas Riyadh

Riyadh, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi, pada hari Minggu (24/6/2018) menyatakan telah mencegat 2 misil di atas Ibu Kota Riyadh.
Misil tersebut ditembakkan pemberontak Houthi sebagai bentuk serangan balasan atas pergerakan lebih lanjut pasukan Pemerintah Yaman, yang dibantu koalisi pimpinan Arab Saudi menuju kota pelabuhan utama di Yaman, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Dua misil berhasil dicegat
Berdasarkan pernyataan juru bicara koalisi, Kolonel Turki al-Malki, ia menyatakan sistem pertahanan udara Kerajaan Arab Saudi telah berhasil mencegat, dan menghancurkan 2 misil pemberontak Houthi diatas Kota Riyadh.
Kolonel Malki juga menambahkan bahwa puing-puing misil yang hancur dikabarkan jatuh berserakan di wilayah perumahan penduduk. Saluran televisi milik pemberontak Houthi, al-Masirah, menjelaskan misil yang ditembakkan mereka diarahkan ke Gedung Kementerian Pertahanan Arab Saudi dan target lainnya.
Selama pencegatan pada hari Minggu (24/6/2018), terdengar setidaknya ada 6 ledakan di atas Kota Riyadh, seperti yang dilansir dari Reuters berdasarkan kesaksian saksi mata.
2. Tidak ada korban jiwa dan kerusakan berarti
Selama operasi pencegatan dan penghancuran misil, Kolonel Maliki menyampaikan tidak ada korban jiwa dan kerusakan yang berarti di Kota Riyadh. Menurut laporan, beberapa puing misil jatuh di beberapa lokasi perumahan penduduk, sekolah bantuan Amerika Serikat dan merusak satu mobil yang berada di dekat area itu.
Sebuah daerah konstruksi yang berjarak 10 km di Selatan dari sekolah bantuan AS, juga mengalami kebakaran ringan akibat puing misil yang jatuh.
Dalam pencegatannya militer Kerajaan Arab Saudi menggunakan sistem pertahanan misil dan udara Patriot buatan Amerika Serikat.
3. Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi terus bergerak menuju kota pelabuhan utama di Yaman
Serangan misil pemberontak Houthi pada hari Minggu (24/6/2018) ke arah Kota Riyadh, menjadi yang pertama setelah pasukan Pemerintah Yaman yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi memulai serangan militer untuk merebut Kota Pelabuhan Utama, Hodeidah, dari tangan Houthi yang dimulai sejak minggu lalu, dikutip dari Al Jazeera.
Walaupun begitu, serangan ini bukanlah yang pertama kali dicatat dalam sejarah penyerangan misil Houthi ke Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh. Dari bulan Desember 2017 hingga sekarang, sudah tercatat setidaknya 6 misil berhasil dicegat militer Arab Saudi yang mengarah ke Riyadh.
Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan Pemerintah Yaman menyatakan akan tetap terus bergerak maju untuk merebut Kota Hodeidah. Sehingga penyelundupan senjata dan misil buatan Iran dapat dihentikan sepenuhnya, meskipun Teheran terus menyangkal tuduhan pemberian bantuan kepada Houthi.