Ilustrasi bendera China. (Pixabay.com/PPPSDavid)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menyambut positif keinginan MNDAA untuk merundingkan perdamaian. Dia mengatakan Beijing mengamati dengan seksama konflik di Myanmar Utara dan meminta pihak yang bertikai menyelesaikan masalah dengan cara damai.
“Secara khusus, mereka tidak boleh membahayakan keamanan dan keselamatan wilayah perbatasan China, warga China yang tinggal di wilayah perbatasan, serta proyek, perusahaan, dan personel China di Myanmar. Kami akan terus melakukan apa pun yang kami bisa untuk membantu dan mendukung proses perdamaian di Myanmar utara," kata Lin pada Rabu (4/12/2024), dikutip dari Associated Press.
Beijing sebelumnya telah membantu menengahi gencatan senjata pada Januari, tetapi gagal karena MNDAA dan TNLA melanjutkan serangan mereka pada Juni, dengan merebut kota-kota strategis dan komando militer di timur laut.
Belum ada tanggapan dari pemerintah Myanmar atas tawaran mediasi tersebut.
Dua minggu lalu, media independen Myanmar melaporkan Peng Daxun, pemimpin MNDAA telah ditahan oleh China saat berobat di sana. Namun, laporan itu segera dibantah Beijing, dengan mengatakan bahwa ia sedang menjalani perawatan medis.