Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dokumentasi - Anggota Pasukan Khusus Amhara kembali ke pangkalan Militer Divisi 5 Mekanis Dansha setelah bertempur melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), di Danasha, wilayah Amhara dekat perbatasan dengan Tigray, Ethiopia (9/11/2020). ANTARA/REUTERS/Tiksa Negeri/aa. (REUTERS/TIKSA NEGERI)

Jakarta, IDN Times - Ethiopia mengumumkan keadaan darurat nasional setelah pemberontak Tigray (TPLF) dari wilayah utara, mengancam akan menyerbu kota-kota besar. Pada saat yang sama, pemerintah juga meminta warga di Addis Ababa untuk bersiap mempertahankan ibu kota.

"Keadaan darurat bertujuan untuk melindungi warga sipil dari kekejaman yang dilakukan oleh kelompok teroris TPLF di beberapa bagian negara," kata Fana Broadcasting, media yang berafiliasi dengan pemerintah, dikutip dari Al Jazeera.

Keadaan darurat memungkinkan penghalangan jalan, pemberlakuan jam malam, militer mengambil alih daerah-daerah tertentu, hingga penangkapan tanpa surat perintah pengadilan bagi siapa saja yang terindikasi berhubungan dengan TPLF. Setiap warga yang telah mencapai usia wajib militer dapat dipanggil berperang.

“Negara kita menghadapi bahaya besar terhadap eksistensi, kedaulatan, dan persatuannya. Dan kami tidak dapat menghilangkan bahaya ini melalui sistem dan prosedur penegakan hukum yang biasa," ujar Menteri Kehakiman, Gedion Timothewos.

1. Pelanggar situasi darurat di Ethiopia akan dihukum 10 tahun

Ilustrasi Penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, Gedion mengatakan, siapa pun yang melanggar keadaan darurat terancam hukuman 10 tahun penjara. Hukuman juga dijatuhkan kepada siapa saja yang memberikan dukungan finansial, material, atau moral kepada kelompok teroris, merujuk kepada TPLF.

Langkah itu diambil setelah para pejuang Tigray mengancam akan merebut kota-kota strategis, seperti Dessie, Kombolcha, bahkan ibu kota Addis Ababa. Menurut pemerintah, militer saat ini masih berjuang untuk merebut dua kota utama, yang dikuasai TPLF, sekitar 400 kilometer dari ibu kota.

Sementara, sebagian besar wilayah Ethiopia utara berada di bawah pemadaman komunikasi dan akses bagi wartawan dibatasi, sehingga klaim pemerintah soal konflik di wilayah perang sulit diverifikasi.

Pada Selasa (2/11/2021), otoritas Addis Ababa menyatakan kepada penduduk untuk mendaftarkan senjata mereka dalam dua hari ke depan, dan bersiap untuk mempertahankan kota.

2. AS kecam TPLF dan pemerintah yang setop bantuan kemanusiaan

Editorial Team

Tonton lebih seru di