Produksi minyak hati hiu diperkirakan lebih murah dan dapat menghasilkan banyak. Ilustrasi (pexels.com/George Desipris)
Minyak hati ikan hiu disebut juga squalene. Squalene bisa menjadi salah satu penyelamat manusia karena juga berfungsi sebagai penguat vaksin dalam dunia medis. Penguat vaksin ini disebut adjuvan, yang fungsinya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, serta dapat membuat vaksin lebih efektif.
Menurut Justin Meneguzzi dari National Geographic, lima dari 202 kandidat vaksin untuk virus corona mengandalkan squalene (13/11). Salah satu cara untuk mendapatkan squalene bersumber dari hiu yang ditangkap dari lingkungan alam liarnya. Sedangkan untuk menghasilkan satu ton squalene, diperkirakan membutuhkan antara 2.500 sampai 3.000 ekor hiu.
Permintaan vaksin, baik itu vaksin virus corona atau vaksin lainnya, akan terus bertambah setiap tahunnya. Pendiri dan direktur eksekutif Shark Allies, Stefanie Brendl, mengatakan bahwa “ini adalah permintaan yang berkelanjutan untuk ditempatkan pada sumber daya alam yang terbatas seperti hiu”. Perlu diketahui, sepertiga dari spesies hiu di dunia terancam punah.
Shark Allies yang dipimpin oleh Stefanie Brendl adalah sebuah lembaga nirlaba konservasi hiu yang berbasis di California, Amerika Serikat. Di laman resminya, lembaga konservasi tersebut bahkan memiliki sebuah pranala yang mengajak kita semua untuk menandatangani petisi agar para produsen vaksin tidak menggunakan squalene dari minyak hati ikan hiu.