Ilustrasi Yahudi (IDN Times/Mardya Shakti)
Dalam beberapa tahun terakhir, komunitas Yahudi di Prancis yang beranggotakan sekitar 500 ribu orang, yang terbesar di Eropa, telah mengalami serangkaian serangan yang dikaitkan dengan muslim.
Pada Maret 2011, Mohamed Merah menembak mati seorang guru dan tiga anak di sekolah Yahudi yang berada di kota Toulouse.
Pada 2015, terjadi penyanderaan di swalayan Yahudi di Paris. Pelaku dikaitkan dengan tersangka yang membantai kartunis Nabi Muhammad beberapa hari sebelumnya. Dalam peristiwa itu empat orang tewas.
Setahun sebelum pembunuhan Knoll, terjadi kasus pembunuhan terhadap seorang perempuan Yahudi Ortodoks berusia enam puluhan, Sarah Halimi, yang dilempar keluar dari jendela apartemennya di Paris oleh tetangganya sambil meneriakkan "Allahu akbar".
Kobili Traore, pelaku pembunuhan Halimi, diputuskan tidak dapat bertanggung jawab secara pidana oleh pengadilan tertinggi di Prancis. Keputusan itu didasari bahwa pelaku yang terpengaruh narkoba tidak dapat diadili.
Putusan itu membuat marah keluarga korban serta kelompok-kelompok Yahudi, yang mendorong pemerintah untuk mengubah aturan agar orang dapat dihukum meski berada di bawah pengaruh narkoba.