Gubernur Tamaulipas, Francisco García Cabeza de Vaca, pada hari Rabu telah berjanji bahwa pembunuh itu akan segera ditangkap dan kasus ini tidak akan dibiarkan begitu saja.
Sementara itu, kantor kejaksaan negara bagian mengatakan bahwa unit khusus yang bertugas untuk menyelidiki kasus pelanggaran terhadap kebebasan pers telah memulai penyelidikan terkait kasus ini.
Namun, banyak pihak mengangap skeptis terhadap janji-janji tersebut. Pasalnya, kebanyakan kasus kekerasan dan pembunuhan jurnalis di Meksiko terlantar begitu saja tanpa terselesaikan. Program perlindungan terhadap jurnalis kerap kali dikritik karena dianggap tak cukup kuat.
Kelompok Reporters Without Borders menyampaikan kecaman kepada Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador, karena dianggap tak kunjung melakukan reformasi yang diperlukan untuk menghentikan siklus ini.
Obrador sendiri memang dinilai tak responsif menangani ancaman yang dihadapi para jurnalis Meksiko. Serangan terhadap pers tercatat telah melonjak hingga 85 persen dalam tiga tahun sejak Presiden Andrés Manuel López Obrador mengambil alih kekuasaan pada Desember 2018, dilansir dari The Guardian.