Untuk menghindari munculnya gerakan baru Nazi, pemerintah Austria secara resmi menyita rumah kelahiran Adolf hitler di Braunau am Inn, Wina.
Dilansir BBC.com, meski telah melakukan negosiasi selama bertahun-tahun dengan pemilik bangunan, negosiasi tersebut berakhir sia-sia. Bangunan tersebut disita dengan tujuan penghapusan permanen pemeliharaan, menekan penyebaran pemikiran Nazi dan demistifikasi tempat. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Wali kota Wina Michael Häupl.
Gerlinde Pommer adalah pengelola bangunan tersebut menerima 3.800 euro per bulan untuk menjaga tempat kosong yang menjadi rumah kelahiran seorang diktator pada 20 April 1889 silam. Secara konsisten Pommer menjaga rumah tersebut supaya tidak direnovasi, dijualbelikan, atau untuk tujuan komersial dalam bentuk apapun.
Bangunan dua lantai tersebut hinga kini kondisinya masih tetap sama seperti sejak awal Hitler dilahirkan. Namun, warna kuning yang mendominasi dinding bangunan tersebut kini mulai mengelupas dan berdebu. Terkadang ada warga yang mencongkel serpihan dari dinding atau jendela rumah hitler yang mengarah kejalan untuk jadi sekadar cinderamata.
Setelah sebelumnya bangunan tersebut disewa oleh pemerintah, pada 1952 kepemilikannya dikembalikan kepada pemilik aslinya untuk dijadikan perpustakaan kota dan pusat penitipan orang cacat.
Rumah tersebut kini tidak ada bedanya dengan bangunan lain di sekitarnya, kecuali sebuah prasasti penanda yang bertuliskan: "Demi perdamaian, kebebasan dan demokrasi. Jangan pernah lagi ada Fasisme, kematian jutaan orang jadi peringatan". Banyak yang mengangap bangunan tersebut akan menjadi pusat dokumentasi korban Hitler untuk menghormati para korban yang meninggal di eranya.