Hong Kong, IDN Times - Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, bertemu dengan para awak media dalam sebuah konferensi pers yang langka pada Senin pagi (5/8). Dalam kesempatan ini, ia mengecam perilaku para demonstran yang ia sebut sebagai "radikal" dan telah menghancurkan kehidupan kelas pekerja dengan "merusak mangkok nasi" mereka melalui aksi protes yang tiada henti.
Demonstrasi awalnya terjadi untuk memprotes Rancangan Undang-undang (RUU) Ekstradisi yang memungkinkan pelaku pelanggaran hukum di Hong Kong dikirim ke Tiongkok daratan untuk diadili di bawah sistem hukum Partai Komunis. Melalui serangkaian aksi, peserta protes berhasil menekan Lam untuk menghentikan pembahasan RUU. Kini, massa menuntut lebih.