Jakarta, IDN Times - Pemerintah Lebanon memperkirakan kerugian akibat ledakan yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 mencapai US$20 miliar atau setara Rp218,5 triliun. Data ini diperoleh usai otoritas setempat melihat foto yang diambil dari satelit dan drone dari titik episentrum ledakan.
Stasiun berita ABC Australia, Kamis, 6 Agustus 2020 melaporkan, berdasarkan foto satelit yang juga mereka peroleh, menggambarkan kawasan yang dulunya masuk tujuan pariwisata di Beirut kini dipenuhi dengan puing-puing bangunan serta kaca yang hancur. Foto-foto drone juga menunjukkan banyak gedung yang berlokasi di sekitar area pelabuhan yang mengalami kehancuran.
Akibat ledakan itu pula, terbentuk kawah di titik episentrum sedalam 200 meter. Sedangkan, kapal pesiar yang sempat terparkir di pelabuhan turut rusak dan terbalik.
Apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Lebanon untuk memulihkan kondisi ibu kota Beirut?