Caracas, IDN Times – Genap enam hari pasca padam listrik massal, pemerintah Venezuela malah sibuk mencari kambing hitam. Dilansir oleh Reuters, Presiden Nicolas Maduro menyebut Amerika Serikat sebagai dalang utama krisis energi terparah dalam 20 tahun terakhir. Tuduhan tersebut diutarakannya dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Miraflores pada Senin (11/3) malam waktu setempat.
"Donald Trump adalah orang yang paling bertanggung jawab di balik serangan siber yang menyasar sistem kelistrikan Venezuela. Teknologi mutakhir seperti ini jelas hanya dimiliki oleh pemerintah Amerika Serikat," paparnya di balik podium. Sayang tuduhan tersebut tidak disertai bukti kuat, kecuali selembar foto yang disebut sebagai salah satu fasilitas pembangkit listrik yang terbakar akibat serangan.
