Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba. (x.com/JPN_PMO)
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba. (x.com/JPN_PMO)

Jakarta, IDN Times - Pemilihan umum (Pemilu) Jepang mengeluarkan hasil sementara. Partai Demokrat Liberal atau LDP gagal mendapatkan suara mayoritas.

Dilansir dari Nikkei, Selasa (29/10/2024), jika nantinya perolehan suara tak ada perubahan, ini bakal menjadi kekalahan pertama LDP dalam 15 tahun terakhir.

Meski demikian, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, bersikeras tetap menjabat di posisinya saat ini. Ishiba pun baru sebulan menjabat sebagai perdana menteri.

Stasiun televisi NHK menunjukkan LDP diduga tak akan bisa meraup kursi mayoritas parlemen, yakni 233 kursi. Sebaliknya, LDP mungkin hanya bisa mendapatkan 150 hingga 219 kursi, kurang dari jumlah yang dibutuhkan.

Jika nanti LDP kalah, maka partai harus mencari koalisi lain.

1. Elektabilitas LDP merosot

Salah satu penyebab LDP tak bisa meraup suara mayoritas, adalah popularitasnya yang kian merosot, akibat skandal penggelapan dana LDP. Hal ini juga yang menyebabkan perdana menteri sebelumnya, Fumio Kishida, lengser. Rakyat Jepang juga kesal dengan kenaikan harga gila-gilaan di negara tersebut.

Ishiba, yang menggantikan Kishida, menjanjikan sejumlah perubahan seperti mengatasi penurunan populasi, revitalisasi pedesaan, serta jam kerja warga Jepang yang lebih fleksibel.

Namun, lagi-lagi popularitasnya menurun lantaran ada isu yang menerpa Ishiba, salah satunya adalah sedikitnya sosok perempuan yang duduk di kabinet pemerintahannya saat ini.

2. Dipilih parlemen sebagai PM Jepang

Mantan menteri pertahanan berusia 67 tahun itu memenangkan persaingan ketat untuk memimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, telah dikonfirmasi sebelumnya pada hari penetapan sebagai perdana menteri oleh parlemen.

Pendekatan pemerintahannya terhadap diplomasi dengan sekutu terdekat Jepang, Amerika Serikat (AS), akan menjadi fokus, karena ia telah berulang kali menyerukan hubungan yang lebih seimbang dengan Washington, termasuk pengawasan yang lebih besar terhadap pangkalan-pangkalan di Jepang yang digunakan militer AS.

3. Reformasi ekonomi

Ishiba juga menjanjikan bantuan bagi mereka yang berjuang melawan kenaikan harga, termasuk pembayaran potensial, kenaikan upah minimum, dan revitalisasi regional. Namun, ia belum memberikan instruksi kepada kabinetnya tentang proposal yang ia buat selama kampanye kepemimpinan LDP.

Anggota parlemen veteran tersebut, yang dipandang sebagai orang luar partai yang gagal dalam empat pencalonan kepemimpinan sebelumnya, telah menunjuk campuran pesaing dan sekutu untuk Kabinet yang beranggotakan 20 menteri yang hanya mencakup dua perempuan, kurang dari setengah jumlah pada pemerintahan sebelumnya.

Editorial Team