Pemimpin Anti-Taliban: Kami Maunya Dialog, tapi Siap Juga buat Perang!

Jakarta, IDN Times – Pemimpin salah satu gerakan perlawanan anti-Taliban, Ahmad Massoud, berharap bisa duduk bersama dan menggelar dialog damai dengan militan Islam yang telah menguasai Afghanistan. Walau begitu, Massoud mengklaim memiliki pasukan yang siap memerangi Taliban.
"Kami ingin membuat Taliban menyadari bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah melalui negosiasi," kata Massoud pada Minggu (22/8/2021), dikutip dari Reuters.
Adapun pasukan yang diklaim Massoud terdiri dari sisa-sisa tentara reguler dan mantan pasukan khusus dan milisi lokal. “Kami tidak ingin terjadi peperangan,” ujar dia, memperingatkan Taliban.
1. Tidak ingin Taliban dikuasai rezim totaliter
Komentar itu disampaikan Massoud setelah Taliban, melalui akun Twitter @alemara_ar, menyampaikan ratusan pejuang telah diberangkatkan menuju Panjshir, karena pejabat setempat menolak untuk menyerahkannya secara damai.
Massoud merupakan putra Ahmad Shah Massoud, salah satu pemimpin utama perlawanan anti-Soviet di Afghanistan pada 1980-an. Dia juga memperingatkan Taliban tentang kekuatan pasukannya jika mereka datang untuk menaklukkan wilayah lembah itu.
"Mereka ingin membela, mereka ingin bertarung, mereka ingin melawan rezim totaliter mana pun," ujar Massoud.