Jakarta, IDN Times - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pada Sabtu (14/10/2023), menegaskan bahwa warga Palestina tidak akan meninggalkan Jalur Gaza atau Tepi Barat untuk bermigrasi ke Mesir.
Sehari sebelumnya, tentara Israel telah memerintahkan lebih dari 1 juta penduduk Gaza di utara untuk mengungsi ke selatan dalam waktu 24 jam. Pengumuman itu dianggap sebagai sinyal bahwa Israel akan segera melancarkan invasi darat ke wilayah tersebut.
“Keputusan kami adalah untuk tetap berada di tanah kami,” kata Haniyeh.
Gaza terus menghadapi pemboman oleh Israel sebagai balasan atas serangan mendadak yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober. Selain itu, warganya juga telah kehilangan akses terhadap makanan, air, listrik dan pasokan medis akibat blokade yang diberlakukan Israel.